Selasa, 25 Agustus 2009

MENGURAI WANITA DARI BELENGGU PRIA

Oleh: A. Adib Masruhan*

Selama 2006, tercatat ada 1.975 perempuan Jateng menjadi korban kekerasan berbasis gender. Mereka umumnya mengalami kekerasan baik fisik, psikologis maupun seksual. Hal itu diungkapkan Divisi Monitoring Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan HAM (LCR-KJHAM) Fatkhurozi, jum’at 24/11 (SM 25/11 hal 3 kolom 1)
Berita tesebut membuat keprihatinan bagi aktivis keadilan jender semakin bertambah, bahkan
read more.........

1 komentar:

Munir on 30 Agustus 2009 pukul 11.54 mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
Bissmillahirrahmaanirrahiim
Segala Kebenaran Hanya Milik Allah
Terusterang saya sangat setuju dengan apa yang Bpk. Adib Paparkan, saya sendiri kalau ada orang tua yang menginginkan saya untuk menikahi anak perempuanya sayapun akan bertanya apakah anak perempuan tersebut suka dan mau menikah dengan saya atau tidak?, kalau jawaban anak perempuan tersebut tidak suka dan tidak mau menikah denganm saya, maka saya pun tidak akan menikah dengannya, walaupun baik saya mapun orang tua dari anak perepuan tersebut menginginkanya.

Menurut saya, adanya pemakasaan terhadap anak perempuan yang masih gadis untuk menikah dengan calon suami pilihan orang tuat disebabakan oleh beberapahal:
1.Budaya
2.Kurangnya ilmu pengetahuan, karena saya sering kali bertanya kepada orang perempuan baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah tentang hak perepuan menceraikan suaminya atau meminta cerai suaminya, rata-rata mereka tidak mengetahuinya, mereka hanya tahu bahwa perceraian itu terjadi apabila sang suami menceraikanya, kalau tidak ya tidak bisa atau.
3.Status atau gengsi, banyak sekali terjidinya pemaksaan dalam pernikahan itu dikarenakan masalah status,
4.salah paham tentang hukum islam, namun hal ini merupakan kemungkinan yang paling kecil

Namun sering sekali pihak orang tua menggunakan dalih agama unutk memaksa anak gadisnya untuk menikah dengan calon suami pilihan orangtuanya itu, sehingga terjadi pemahaman yang salah dan agama dijadikan kambing hitam dalam ini.

by. Misbakhul Munir

Posting Komentar